CYBERSULUT.NET – Permasalahan listrik di tanah nyiur melambai terlebih daerah Bolaang Mongondow Raya seakan tidak mengenal waktu. Bagaimana tidak? Disaat warga BMR yang sebagian besar sedang melaksanakan ibadah puasa di Bulan Ramadhan, pemadaman listrik sering terjadi di Tanah Totabuan tersebut.
Menyikapi itu, legislator Sulut asal BMR Jems Tuuk meminta pihak PLN dalam hal ini General Manager (GM) PT PLN Suluttenggo Edisson Sipahutar untuk menjelaskan kepada rakyat BMR terkait pemadaman yang sedianya terjadi 3 kali dalam seminggu dengan durasi yang sangat lama.
“Masyarakat BMR khususnya bagian Dumoga sudah resah dengan kondisi pemadaman yang terus terjadi. GM PLN (Sipahutar, red) jangan diam dan harus menjelaskan siapa yang harus bertanggung jawab atas pemadaman listrik yang secara terus menerus terjadi, sebelum saya mengambil keputusan politik yang lebih keras terhadap GM,” tutur Tuuk seraya berjanji, jika hal tersebut tidak diindahkan, rakyat Bolmong akan unjukrasa.
Lanjut Tuuk, sering padamnya listrik mengakibatkan masyarakat mengalami kerugian material.
“Ganti rugi semua kerusakan alat elektronik karena listrik mati manyalah..mati manyalah,” kata Tuuk.
Tambah Tuuk, diduga PLN dan cabangnya telah melakukan sabotase terhadap masyarakat Bolmong yang sedang menjalankan ibadah puasa.
“Makanya GM harus menjelaskan, jangan lempar tanggung jawab. Jangan adalagi tanggung jawab karena pohon kelapa yang roboh, hujan, ini sudah alasan yang klasik,” seru Tuuk.
Adapun tanggung jawab yang dimaksud, GMÂ dan Kepala Cabang PLN Kotamobagu agar mundur dari jabatannya.
“Gentelnya itu, segera mengundurkan diri. Tapi, jelaskan dulu kepada masyarakat. Kalau pasokan listriknya kurang kita masih bisa memahami, tapi ini kan lebih,” tandas Legislator PDIP ini. (*)
Penulis: Anggawirya Mega