CYBERSULUT.NET – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, Andrei Angouw mengutuk keras ledakan bom gereja di Surabaya, Minggu (13/5/2018).
“Mengutuk keras dan meminta aparat penegak hukum harus menindak tegas para pelaku dan otak kejadian tersebut,” tegas Andrei.
Dirinya pun menyentil para aktivis Hak dan Asasi Manusia (HAM) yang sering mengecam para aparat kepolisian, ketika akan mengambil tindakan kepada para pelaku kejahatan.
“Jangan bicara HAM, karena aparat juga harus melindungi HAM dari para korban dan para calon korban dari para teroris ini. Jangan sembarang ngomong HAM, aparat salah sedikit langsung teriak HAM. Lalu bagaimana dengan HAM para korban teroris ini,” ketus Andrei.
Politisi PDIP ini pun mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu melawan teroris serta berperan aktif dalam memberikan informasi apabila ada hal yang mencurigakan.
“Teroris tidak mewakili suatu agama, suku, ras ataupun golongan. Seluruh komponen bangsa: Agama, suku, ras dan golongan harus bersatu melawan terorisme. ini saatnya kita bersatu sebagai bangsa yang satu yakni bangsa INDONESIA. Lawan terorisme, Kita tidak boleh takut,” pungkasnya.