CYBERSULUT.NET – Kekalahan telah Partai Golongan Karya (Golkar) dalam hajatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di 6 kabupaten/kota yang ada di Sulawesi Utara (Sulut) merupakan pukulan telak terhadap DPD I Golkar Sulut. Hal tersebut sebagaimana dikatakan Edisson Masengi yang merupakan salah satu kader senior Golkar. Menurut anggota DPRD Sulut ini, apa yang dihadapi Golkar saat ini harus menjadi bahan evaluasi seluruh pihak.
Persoalan sekarang ada dalam tubuh Golkar sendiri. Harus ada introspeksi dan evaluasi.
“Karena hasil Pilkada ini akan berpengaruh pada Pileg nanti. Harus cepat berbenah diri. Konsolidasi, mesin partai dan kader harus bergerak. Kalau tidak ada, pasti akan jadi tanda awas. Pimpinan DPD harus cepat evaluasi. Harus segera bangkit. Terpenting adalah masalah mental yang harus dibangkitkan kembali karena selama ini masalah dendam ataupun kelompok-kelompok yang tidak berpikiran kedepan,” tegas Masengi.
Kekalahan telak ini, lanjut Masengi, akibat dari tidak adanya koordinasi yang jelas antar sesama kader.
“Kenyataannya, sampai saat ini dewan pembina tidak pernah diajak duduk bersama. Apa yang diharapkan Golkar di Sulut kalau itu semua sudah hilang. Saya berharap ada perhatian serius baik DPD I dan DPD II,” jelasnya seraya berujar jika apa yang dilakukan Ketua DPD sudah sangat baik. Tinggal bagaimana orang-orang sekitar beliau yang harus berbenah diri. Dengan kesibukan beliau, orang-orang dekatlah yang harus memberikan masukan atau ide-ide cemerlang dalam membangkitkan semangat di Golkar. Soliditas sudah tidak ada di Golkar.
Namun, secara legowo, Masengi mengatakan Golkar harus sportif dan menghargai demokrasi.
“Selamat atas kemenangan para pemenang. Yang jelas dan harus di garis bawahi adalah Pilkada yang berjalan aman dan damai. Demokrasi telah berjalan sesuai aturan dan paradigma Golkar yang adalah demokrasi. Pemenang harus dihargai,” tutupnya.
Diketahui bersama, dari 6 pelaksanaan Pilkada di Sulut, tidak ada satupun calon yang diusung Golkar meraih kemenangan. Golkar sendiri mengusung 3 calon diantaranya Bolmut, Minahasa dan Sitaro dan semuanya mengalami kekalahan. Adapun Kotamobagu dan Mitra, Golkar hanya mendukung pasangan dan keduanya meraih kemenangan.
Penulis: Anggawirya Mega