CYBERSULUT.NET – Perayaan Cap Go Meh 2020 (Goan Siau 2571), di Kota Manado pada Sabtu (8/2/2020) mendapat respon luar biasa dari warga Sulawesi Utara khususnya kota Manado.
Kondisi cuaca yang turun hujan tidak menyurutkan antusias warga ingin menyaksikan parade ritual dan non ritual atau yang kerap disebut ‘Toapekong’ ini.
Wali kota Manado, Vicky Lumentut yang melepas parade lewat ketukan gong berharap kegiatan tersebut semakin memperkuat toleransi yang ada di Kota Manado.
“Ini yang kita kenal dengan Rumah Besar dari keberagaman, suku, agama, ras dan budaya. Warga Manado harus menjaga dan merawat rumah ini dengan baik,” ujar Vicky Lumentut.
“Marilah kita jaga kota Manado yang damai ini dengan toleransi yang tinggi, selamat menikmati perayaan acara ini,” tukas Walikota.
Perayaan Cap Go Meh di Manado diadakan rutin setahun sekali pada tanggal 15 bulan pertama Imlek. Pada Cap Go Meh, jalanan di sekitar daerah Kampung Cina (Pecinan) Manado akan ditutup. Akan diadakan arak-arakan kio yang dinaiki oleh tangsin (wadah roh suci). Prosesi arak-arakan biasanya berlangsung hingga waktu kunci sembahyang. Setiap klenteng akan mengarakan dewa atau dewi tertentu berdasarkan klenteng masing-masing.
Cap Go Meh juga dikenal sebagai acara pawi, yaitu mengiringi Toapekong untuk keluar dari klenteng. Toapekong merupakan kata kiasan bagi para dewa yang usianya sudah tua.