Era Kontemporer, Tim Pengabdian Polimdo Latih Karakter Remaja Manado Utara I

CYBERSULUT.NET – Tim dosen Politeknik Negeri Manado (Polimdo) diantaranya, Stevie Kaligis., SE., AK., MM., CA dan Anita Wauran., SE.,Ak., M.,Ak., CA, berkolaborasi dengan Komisi Pelayanan Remaja wilayah Manado Utara I, memberikan pembekalan kepada remaja dan pembina remaja, Kamis (27/06/2024) di Wale Cristi Minahasa Utara.

Pembekalan sebagai bentuk pengabdian Polimdo kepada masyarakat tersebut, diikuti sekira 50 peserta yang sangat antusias mendengarkan materi dan melatih mereka juga dalam pembuatan laporan keuangan organisasi gereja.

Dalam pembekalan materi, Stevie Kaligis memaparkan pendidikan karakter remaja memegang peran penting dalam membentuk generasi masa depan yang kuat dan bertanggung jawab.

Menurut Stevie Kaligis, di era kontemporer yang penuh dengan berbagai tantangan, karakter yang kokoh dan nilai-nilai moral yang kuat adalah fondasi utama yang dibutuhkan oleh remaja Kristen. Gereja memiliki peran strategis dalam memastikan pertumbuhan karakter remaja yang seimbang dan beretika.

“Melalui pengabdian ini, di berikan pembekalan kepada remaja & pembina remaja untuk menganalisis kontribusi gereja sebagai mitra efektif bagi orang tua dalam membentuk karakter remaja, serta bagaimana pendidikan karakter di gereja dapat memenuhi kebutuhan individu masing-masing remaja di era kontemporer,” kata Stevie Kaligis.

Dipaparkan Stevie Kaligis, pembekalan ini menunjukkan bahwa peran gereja, keluarga dan komunitas sangat vital dalam memberikan dukungan, pendidikan serta bimbingan kepada remaja Kristen dalam menghadapi tantangan-tantangan seperti pengaruh teknologi dan godaan-godaan negatif.

“Kerjasama antara gereja, keluarga, sekolah dan lembaga terkait menjadi kunci dalam membentuk karakter remaja Kristen. Dengan pendekatan yang relevan dan inklusif, remaja Kristen dapat tumbuh dalam iman dan menjadi penerus yang kuat bagi bangsa dan gereja di masa depan,” tukas Stevie Kaligis.

Dalam pengabdian tersebut juga diisi dengan materi tentang model pertanggungjawaban keuangan organisasi gereja yang sesuai dengan kaidah-kaidah transparansi yang dipaparkan Anita Wauran.

“Seringkali remaja dan pembina remaja tidak memahami model laporan pertanggungjawaban keuangan organisasi gereja, sehingga sering terjadi saling menuduh dan menyalahkan karena tidak transparannya laporan keuangan,” ungkap Anita Wauran.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *