CYBERSULUT.NET – Sebagai upaya mendorong roda perekonomian dan pariwisata pada libur musim panas, Inggris akan memimpin dunia dalam pembuatan paspor vaksin keliling di dunia.
Setelah sebelumnya Spanyol memberitahukan akan dibuka kembali perbatasannya pada bulan Juni mendatang, Sekretaris Transportasi, Grant Shapps mengaku akan bertemu dengan negara-negara Group of Seven (G7) untuk membahas perihal aplikasi National Health Service (NHS).
Aplikasi NHS yaitu aplikasi pelacak yang dapat memperingatkan pengguna jika mereka berada dekat dengan orang yang terdeteksi positif virus corona (Covid-19).
Bersama negara yang termasuk anggota G7, yaitu Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Britania Raya, dan Amerika Serikat, Shapps akan menunjukkan bagaimana aplikasi NHS akan diubah menjadi paspor perjalanan ke seluruh dunia.
Aplikasi NHS ini diharapkan dapat diintegrasikan dengan baik dan dengan peraturan perbatasan Covid-19 di Uni Eropa, Amerika Serikat, maupun sejumlah negara lainnya.
Pertemuan antar negara ini akan dipimpin oleh Shapps dan akan dilaksanakan pekan depan. Dalam pertemuan tersebut diharapkan dapat menunjukkan bagaimana teknologi tersebut bekerja.
Dalam pertemuan tersebut Shapps juga akan menjelaskan terkait paspor vaksin non-elektronik (manual) agar orang-orang yang tidak memiliki ponsel pintar pun dapat memperoleh kemudahan paspor vaksin ini.
“Dalam hal sertifikasi vaksin, saya dapat mengonfirmasi bahwa kami sedang mengerjakan aplikasi NHS. Ini akan menjadi aplikasi yang digunakan untuk orang-orang ketika mereka membuat janji dengan NHS, serta dapat menunjukkan bahwa Anda pernah divaksinasi atau pernah menjalani tes,” kata Shapps, seperti yang diwartakan The Sun.
Shapps juga memastikan sistem ini akan diakui secara internasional. Diketahui sebelumnya, Borish Johnson akan membuka peta perjalanan pada 17 Mei mendatang setelah sebelumnya ditutup karena pandemi.
Maka pemerintah akan mengatur bagaimana sistem penerimaan pelancong yang berkunjung nantinya.
Bagi pelancong yang datang dari negara zona hijau, mereka tidak perlu lagi melakukan karantina, tetapi harus melakukan tes Covid-19 sesampainya di tujuan.
Untuk pelancong yang datang dari negara ‘amber’, mereka harus melakukan karantina selama 10 hari di rumah, dan melakukan tes sebanyak dua kali. Sedangkan pelancong yang datang dari negara zona merah, harus melakukan karantina di hotel.
Sumber : okezone