CYBERSULUT.NET – Mengantisipasi terjadinya kepanikan masyarakat akan kebutuhan bahan pokok pasca dilanda wabah Covid-19 (Corona), Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) didesak segera menyiapkan kebutuhan warga berupa pangan dan obat-obatan hingga suplemen kesehatan.
“Jika kondisi lebih memburuk dan tidak teratasi hingga dua bulan kedepan, saya khawatir rakyat akan marah dan terjadi chaos akibat tidak ada dana untuk Pangan dan Kesehatan,” kata anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulut, Julius Jems Tuuk dalam keterangan pers yang diterima CYBERSULUT, Minggu (29/3/2020).
Menurut legislator dapil Bolmong Raya ini, Covid-19 sangat berdampak pada perekonomian masyarakat kelas menengah hingga ke bawah akibat tidak bisa beraktifitas seperti biasa dan mengikuti himbauan pemerintah untuk diam di rumah (Stay Home).
“Termasuk petani, dimana sebagian besar lahan sawah gagal panen karena hama tikus dan hama lainnya. Tidak adanya turis di Sulut maka pendapatan nelayan menurun jauh. Demikian juga untuk pekerjaan padat karya dimana banyak tukang yang menganggur karena tidak ada pekerjaan. Praktis yg bisa menghasilkan uang hari ini hanya Tambang Rakyat dalam hal ini Tambang Emas,” tutur Tuuk.
Dikatakan Tuuk, terobosan yang harus dilakukan pemerintah dengan melakukan pergeseran yang telah dialokasikan dalam Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2020, seperti anggaran Tunjangan Kinerja Daerah (TKD), Perjalanan Dinas hingga Belanja Modal.
“Nantinya pergeseran anggaran tersebut bisa digunakan untuk penanggulangan Covid-19, kebutuhan masyarakat akan pangan maupun kesehatan, biaya operasional TNI/Polri maupun Satpol-PP dalam menjalankan program Social Distancing hingga perlengkapan petugas kesehatan,” tukas Tuuk sembari mengapresiasi langkah yang sudah ditempuh Gubernur Olly Dondokambey dan Wakil Gubernur Steven Kandouw beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) atas berbagai terobosan program dalam penanggulangan Covid-19 belakangan ini.
Christy Lompoliuw