Gali Potensi Daerah Agar Lebih Berinovasi, Balitbangda Sulut Bakal Libatkan Polimdo

CYBERSULUT.NET – Saat pelaksanaan diskusi publik dalam event Panen Raya Berdikari yang digelar oleh Politeknik Negeri Manado (Polimdo), pada Selasa (18/11/2025) di Aula Prof. Tenda, pihak penyelenggara menghadirkan salah satu narasumber dari Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulut.

Narasumber Pemprov Sulut yang hadir tersebut yakni Jimmy Ricky Ranti, S.Sos., MAP, selaku Kepala Bidang Pembangunan Inovasi dan Teknologi Badan Penelitian dan Pembangunan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulawesi Utara (Sulut).

Saat ditanya mengenai inovasi daerah, Jimmy Ranti pun mengakui akan topik tersebut yang menarik karena pihaknya saat ini memang sedang melakukan Expo Riset, dan Polimdo adalah bagian dari kolaborasi tersebut.

“Melihat topik hari ini bagus karena kami di Balitbangda Sulut yang akan bertransformasi menjadi Badan Riset dan Inovasi Daerah sedang melaksanakan Expo Riset jadi kita sudah ada kolaborasi dengan Polimdo,” tukas Jimmy Ranti.

Menurut Ranti, inovasi tersebut berasal dari masyarakat karena inovasi tersebut menjadi penggerak pada daerah.

“Inovasi sesuai yang kita bicarakan mungkin dari kalangan masyarakat, dalam konteks nasional itu adalah satu indikator menjadi penggerak dalam suatu daerah kalau dikatakan daerah itu sangat berinovasi,” ucapnya.

Lebih lanjut, Jimmy Ranti pun mengungkapkan bahwa sesuai dengan penilaian indeks inovasi daerah untuk Provinsi Sulut saat ini menempati level menengah dengan predikat inovatif.

“Sesuai pemahaman kami untuk tahun lalu kita untuk Pemprov Sulut kita masih dalam level menengah jadi kita masuk dalam predikat inovatif karena ketika kami melihat berdasarkan kajian yang kami dapat daerah kita itu masih perlu menggali potensi-potensi inovasi yg ada dikalangan masyarakat, mungkin di sektor stekholder juga perlu karena masih kurang pendekatan pendampingan dari kalangan stekholdem,” ungkap Jimmy Ranti.

Sementara itu secara nasional, Ranti mengatakan bahwa Indonesia secara ini asi masih tertinggal jauh dari negara tetangga di Asean, yang dimana masyarakat negara-negara tetangga tersebut banyak melakukan inovasi-inovasi untuk kemandirian dan kemajuan masyarakat dan negara.

“Untuk Indonesia kalau di bandingkan dengan negara-negara lain di Asean kita masih ketinggalan dengan Vietnam, Thailand, Malaysia dan Singapura, Indonesia masih bergelut di peringkat 62 tapi untuk Vietnam, Thailand dan Singapura mereka sudah masuk di peringkat 30an, mereka maju karena masyarakatnya paling banyak inovasi,” ujar Ranti dihadapan para mahasiswa dan dosen yang menghadiri diskusi tersebut.

Untuk itu, Jimmy Ranti pun mengutarakan bahwa inovasi dari masyarakat serta stakeholder lainnya seperti Perguruan Tinggi sangat diperkukan oleh Pemerintah, dirinya juga menyebutkan apa yanh sudah dilakukan oleh Polimdo di Desa Budo dan Desa Darunu di Kabupaten Minut adalah hal yang positif dan Pemprov Sulut juga sudah menargetkan untuk menggali potensi wisata manggrove teesebut.

“Kami dari Balitbangda Provinsi Sulut memang untuk menjawab atau memahami persoalan itu kami sedang mempersiapkan rencana induk peta jalan, dimana tahun ini sampai lima tahun kedepan kita sudah targetkan untuk Provinsi Sulut, kita sudah siapkan untuk seperti apa kegiatan-kegiatan program yang akan kita laksanakan dan kemudian terkait tentang kajian kita juga melaksanakan kajian-kajian yang sementara kita laksanakan mungkin sektor wisata mangrove,” jelasnya.

“Kita baru-baru melaksanakan kajian di Desa Budo dan Darunu, banyak potensi-potensi pariwisata sehingga masyarakat disana dapat dikatakan sangat mendukung dan menunjang program Desa wisata itu, dan kemudian konteks tugas kami sebagai pemangku terkait dengan inovasi kami akan sambung semua stakeholder terkait,” sambung Jimny Ranti.

Jimmy Ranti juga menargetkan bahwa Polimdo nabtinya akan dilibatkan langsun ketika turun ke daerah-daerah yang bisa digali potensinya.

“Kita akan melibatkan Polimdo sebagai pemandu vokasi,” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Continue copy, click home