CYBERSULUT.NET – Menjawab kebutuhan industri di sektor perikanan, Tim peneliti Politeknik Negeri Manado (Polimdo) berhasil mengembangkan teknologi untuk mengolah produk makananan cakalang fufu, yang memilik daya simpan lama dan steril.
Teknologi yang dinamakan Future – Fufu Tech Ultra Tech Upgraded and Reinvented Engineering tersebut, dipamerkan di Mapalus Expo 2025 ‘Panen Raya Berdikari Semesta Untuk Bela Negara’ yang diselenggarakan Polimdo, sejak Selasa (19/11/2025) hingga Rabu (20/11/2025).
Ketua tim peneliti, Arif Kolondam saat ditemui media di sela giat mengatakan, hasil penelitian tersebut merupakan bagian dari program berdikari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemdiktisaintek) yang didanai Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), untuk memperkuat ekosistem inovasi dan kemandirian ekonomi daerah melalui riset vokasi.
“Ini sebenarnya program lanjutan yang sudah kami lakukan tahun lalu di konsorsium kemitraan. Mitra industri kami memiliki usaha di sektor perikanan, yang mengalami kendala produk cakalang fufu yang tidak tahan lama. Jadi, cakalang fufu pada umumnya hanya bertahan maksimal tiga hari, sementara cakalang fufu itu ada banyak sekali permintaan baik secara lokal, nasional maupun internasional, sehingga kami membuat rangkaian teknologi yang kami beri nama Future,” ungkap Arif Kolondam.
Dipaparkan Arif Kolondam, rangkaian proses cakalang fufu melalui teknologi Future ada Standard Operating Procedure (SOP), mulai dari proses tangkap hingga diproses melalui mesin.
“Ada tiga mesin yang kami hasilkan yaitu mesin oven, mesin boiler dan retor. Jadi, yang dihasilkan dari mesin oven cakalang fufu ini, hasilnya steril karena tidak keluar kemana mana. Ternyata hasilnya lebih efisien dari segi waktu, waktu produksinya cukup 90 menit untuk 15kg, sementara di konvensional butuh waktu berjam jam untuk memproduksi cakalang fufu,” tutur Arif Kolondam.
“Prosesnya jadi cenderung efisien tanpa bahan pengawet, kemuadian oven ini pun nanti emisi karbonya cenderung lebih minim daripada emisi karbon pembakaran konvensional, karena kami menggunakan filter asap dan teknologi lainnya,” sambungnya.
Dikatakan Arif Kolondam, ketiga mesin untuk mengolah cakalang fufu tersebut, dikontrol AI-IOT (Artificial Intelligence – Internet of Things) dan segala komponen listrik menggunakan solar panel. Sehingga yang dihasilkan dari Future adalah cakalang fufu yang punya daya simpan lama, potensi untuk dipasarkan keluar lebih tinggi dan efisiensi dari segi anggaran dan waktu, serta lebih ramah lingkungan.
“Jadi dari kebersihannya akan lebih higienis untuk di mesin oven seperti ini. Mesin ini kami rancang rangkaian SOP dari huluh ke hilir, mulai dari pasca tangkap sampai proses distribusi dan dengan SOP tersebut diharapkan bisa menciptakan cakalang fufu yang lebih berkualitas dan lebih higienis,” tukas Arif Kolondam yang diketahui sebagai Sekretaris Jurusan AB Polimdo.


















