Proyek Tol Manado – Bitung Ambruk, Menteri PUPR Tegaskan Sanksi Untuk Kontraktor

Proyek Tol Manado - Bitung Ambruk, Selasa (17/8/2018) kemarin.

CYBERSULUT.NET – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat‎ (PUPR) siap menjatuhkan sanksi kepada kontraktor penggarap proyek Tol Manado-Bitung di Desa Tumaluntung, Kabupaten Minahasa Utara, yang runtuh pada Selasa (17/8/2018) kemarin.

Menteri PUPR Basuki Hadimuldjono mengatakan, kejadian runtuhnya proyek Tol Bitung-Manado masuk dalam kecelakaan kerja yang menyebabkan hilangnya nyawa. Ini yang mendasari adanya sanksi yang dijatuhkan kepada kontraktor penggarap proyek tersebut.

‎”Pasti bisa (terkena sanksi), apalagi ada korban jiwa,” kata dia di Kantor PUPR, Jakarta, Rabu (18/4/2018).

Basuki menegaskan, runtunhnya proyek Tol Manado-Bitung bukan pada konstruksi jalan layang.

Saat ini tim Komite Keselamatan Konstruksi (KKK) Kementerian PUPR ‎sedang melakukan investigasi terhadap kecelakaan tersebut.

‎”Karena kemarin tim KKK sudah ke sana, tapi belum bisa masuk lokasi karena masih di police line. Hari ini semoga bisa diinvestigasi,” tutur dia.

Kecelakaan kerja di proyek infrastruktur tersebut mengakibatkan tiga pekerja dilaporkan tertimbun material bangunan proyek.

Jalan Tol Manado-Bitung sepanjang 39 kilometer (KM) tersebut dibangun menjadi dua bagian.

Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga Tbk Agus Setyawan menuturkan, pada bagian pertama, kilometer (km) nol hingga kilometer 14 dibangun pemerintah. Sedangkan kilometer 14 hingga kilometer 39 dibangun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jasamarga Manado Bitung.

“Sesuai informasi lapangan, TKP ada di KM+13 200, merupakan bagian yang dibangun oleh pemerintah, yang dilaksanakan oleh Balai Pelaksanaan Jalan Nasional setempat,” ungkap Agus.

Diketahui, para pekerja sedang melakukan aktivitas kerja untuk proyek jalan Tol Manado-Bitung. Sekira Pukul 15.00 Wita terjadi peristiwa dimana badan jalan yang dalam kondisi sedang dilakukan pengecoran tiba-tiba runtuh, 21 Orang yang ada di bawahnya langsung panik dan melarikan diri.

Namun 3 orang pekerja terlambat sehingga keruntuhan. Satu orang bisa diselamatkan dan dua orang lainnya terjepit dan meninggal.

 

 

Editor : Christy Lompoliuw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *