CYBERSULUT.NET – Menyikapi kekhawatiran masyarakat terkait virus corona di Sulawesi Utara khususnya Kota Manado, Dokter Fransiscus Silangen yang juga sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Sulawesi Utara, menegaskan kalau masyarakat tak harus panik tanpa mengetahui bagaimana penyebaran virus tersebut.
Dikatakan Silangen dalam diskusi bulanan yang diselenggarakan Anggota DPRD Sulut, Melky Jakhin Pangemanan (MJP) dengan tema “Antisipasi Penyebaran dan Dampaknya di Sulawesi Utara”, Senin ((15/3/2020) ada enam mata rantai penyebaran virus yang berawal dari negeri China tersebut.
“Virus corona adalah type virus yang menyerang saluran pernafasan, yang berjenis RNA atau virus yang tidak stabil. Artinya, jenis virus yang tidak bertahan lama jika keluar dari inangnya. Penyebab (Asal Muasal) virus corona berasal dari hewan dan penularannya dimulai dari hewan ke manusia, namun saat ini menjadi dari manusia ke manusia,” ungkap Silangen memaparkan tiga rantai pertama.
Lanjut Silangen, virus ini bisa bergejala bisa juga tidak dan cara keluarnya atau menular dari manusia ke manusia melalui batuk dan bersin.
“Cara masuk virus corona lewat saluran pernafasan dan bisa menulari siapa saja. Namun orang yang beresiko tinggi tertular adalah mereka yang berusia 60 tahun keatas dan punya penyakit penyerta,” kata Silangen.
Menurut Silangen, virus Corona tidak punya cara pengobatan khusus. Selama ini virus diobati berdasarkan gejala yang ada. Dicontohkan Silangen, jika batuk maka pasien diberikan obat batuk.
“Virus ini adalah jenis yang bisa sembuh dengan sendirinya, dari data yang ada skala 97% sembuh dan 3% kematian adalah mereka yang punya penyakit bawaan lainnya,” tukas Sekretaris Komisi IV DPRD Sulut ini.
Diketauhi, dalam diskusi tersebut tampak hadir sebagai narasumber, Henry Kaitjili ( Kepala Dinas Pariwisata Daerah Provinsi Sulawesi Utara), Steven Dandel (Kabid Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara/Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19) serta Taufik Tumbelaka (Pengamat Pemerintahan/Direktur Eksekutif TAC).
Christy Lompoliuw