CYBERSULUT.NET – Jaksa Agung RI, ST Burhanuddin di hadapan Presiden RI, Joko Widodo (Jokowi), yang secara virtual telah membuka Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kejaksaan RI 2020, dari Istana Negara, Senin (14/12/2020).
Rakernas Kejaksaan RI 2020 ini, telah diikuti secara virtual oleh Kepala Kejati (Kajati) Sulut, Albina Dita Prawitaningsih, bersama Wakajati Sulut, Raimel Jesaja, Asisten Tindak Pidana Khusus, Asisten Intelijen, Asisten Pembinaan, Adatun, Plt Aspidum, Plt Aswas, Jaksa yang dikaryakan di Pemkot Manado, dan segenap pejabat struktural Kejati Sulut.
Dan dari Gedung Menara Kartika Adhyaksa, Burhanuddin melalui laporannya telah memaparkan kinerja dan capaian Kejaksaan RI sepanjang 2020.
Tak hanya itu, di hadapan Jokowi, Burhanuddin juga menegaskan bahwa pihaknya siap mengawal program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) agar berjalan sesuai tujuan.
Dimana, program ini telah menjadi salah satu upaya pemerintah untuk memulihkan pembangunan pasca pandemi Covid-19.
Untuk itu, Burhanuddin berharap agar segenap Kejaksaan Tinggi (Kejati) di Indonesia, termasuk Kejati Sulawesi Utara (Sulut), dapat pro-aktif mengawasi program PEN di wilayah hukum masing-masing.
“Program PEN merupakan salah satu upaya untuk memulihkan pembangunan pasca Pandemi Covid-19. PEN dibuat agar nantinya negara siap menghadapi ancaman yang bisa membahayakan stabilitas keuangan. Peran Kejaksaan RI dibutuhkan, hadir untuk mengawal program tersebut berjalan sesuai tujuannya,” tegas Jaksa Agung.
Selebihnya, Burhanuddin menjabarkan landasan hukum program PEN, termuat dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 23 Tahun 2020 tentang Pelaksanaan Program Pemulihan Ekonomi Nasional dalam Rangka Mendukung Kebijakan Keuangan Negara untuk penanganan Pandemi Covid-19.
Dalam kesempatan tersebut, Jaksa Agung juga mengingatkan segenap warga adhyaksa untuk tetap berpedoman pada visi dan misi Presiden Jokowi, yaitu peningkatan kualitas manusia Indonesia, peningkatan sistem hukum yang bebas dari korupsi, bermartabat dan terpercaya, perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga serta pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif dan terpercaya.
Secara menyeluruh, diketahui pula kalau Rakernas ini secara virtual diikuti sekitar 4.386 warga Adhyaksa di seluruh Indonesia, dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan.
*/Serly Wilhelmina