Heboh Kasus Pembunuhan, Sistem Keamanan GPI Dipertanyakan Warga

CYBERSULUT.NET – Kasus penganiayaan yang berujung pada kematian menghebohkan kawasan perumahan mewah Griya Paniki Indah (GPI), Kecamatan Mapanget, Sabtu (05/01/2019) sore tadi. Adalah Alfian B alias Apong (38) warga Desa Kima Atas, Lingkungan III yang menjadi korban pembunuhan oleh pelaku Glen, warga jalan Anggrek Raya 5 perumahan GPI. Peristiwa itu sendiri terjadi di Perumahan GPI Jalan Delima Blok A.

Menurut informasi yang dirangkum, peristiwa itu berawal saat pelaku yang sedang berada didepan rumah, melihat korban yang melewati rumahnya dengan menggunakan sepeda motor sambil berboncengan dengan temannya. Tiba tiba pelaku pergi kedapur untuk mengambil senjata tajam (sajam) jenis pisau kemudian langsung mengejar korban dengan menggunakan sepeda motor miliknya.

Disaat berpapasan dengan korban, tiba-tiba korban turun dari sepeda motor dan melempar pelaku dengan menggunakan batu. Kemudian pelaku mengejar korban hingga mengakibatkan korban terjatuh. Melihat korban sudah terjatuh, pelaku lalu mengambil sajam yang disimpan di bagasi motor dan menikam korban sebanyak empat kali yakni di bagian tangan kiri, tangan kanan, dada sebelah kiri dan dada sebelah kanan.

Usai menikam korban, pelaku langsung pergi meninggalkan lokasi kejadian. Sementara korban yang sudah bersimbah darah, langsung tewas dilokasi kejadian. Mendapat informasi tersebut, Tim Resmob Polresta Manado bersama Tim Paniki langsung menuju lokasi kejadian dan membawa korban ke rumah sakit untuk dilakukan otopsi.

Sementara itu, Kapolresta Manado Kombes Pol FX Surya Kumara melalui Kasat Reskrim A A Gede Wibowo Sitepu S.Ik ketika dikonfirmasi mengatakan kalau pelaku sudah menyerahkan diri di Mapolresta Manado.

“Menurut pengakuan pelaku kalau sebelumnya antara pelaku dan korban sempat terjadi selisih paham, dimana saat itu korban sempat menganiaya pelaku sehingga pelaku dendam atas perbuatan korban,” pungkasnya.

Warga GPI Merasa tak Nyaman

Atas kejadian tersebut, warga perumahan sempat mencemaskan kondisi keamanan pasca peristiwa pembunuhan.

“Polisi nda ada yang jaga pak? Bagaimana nanti kalau keluarga dan kerabat korban datang? Nanti bisa ribut dan kacau,” keluh seorang Ibu yang mengaku tinggal di seputaran Jalan Anggrek tak jauh dari rumah pelaku.

Hal tersebut bukan tanpa dasar. Sebab, dari informasi, tampak beberapa keluarga dan kerabat korban mendatangi lokasi rumah pelaku dan lokasi korban ditemukan. Namun para kerabat korban segara meninggalkan lokasi setelah mendapat informasi dari salah seorang anggota Polisi yang berada di lokasi bahwa pelaku sudah diamankan di Polresta Manado.

Beberapa anggota Kepolisian dari Polresta Manado dan anggota Babinsa tampak sempat berjaga-jaga beberapa waktu disekitar rumah pelaku. Tampak juga dua orang petugas keamanan dari pihak pengelola perumahan GPI berjaga-jaga di lokasi korban ditemukan.

Warga perumahan GPI lainnya juga sempat mengeluhkan sistem keamanan di dalam kompleks perumahan. “Kemarin banyak pencurian. Sekarang ada pembunuhan. Semakin hari GPI semakin tidak aman saja. Pengelola sepertinya cuek saja,” keluh seorang beberapa ibu-ibu yang tinggal tak jauh dari rumah pelaku.

Sumber: berbagai sumber
Penulis: M Anggawirya

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Continue copy, click home