Tidak Hanya di Indonesia, Zona Megathrust Juga Menyebar di Jepang dan AS

CYBERSULUT.NET – Badan Geologi mengungkapkan zona megathrust yang dapat berpotensi gempa besar dan tsunami tidak hanya ada di wilayah Indonesia.

“Kalau dilihat secara penyebarannya, zona megathrust tersebar di beberapa lokasi di dunia dan telah menjadi catatan penting dalam melakukan mitigasi gempa bumi dan juga tsunami. Zona megathrust dunia yang terdapat selain di Indonesia juga di Filipina, kemudian Taiwan, Jepang, Alaska Amerika, kemudian Meksiko, Amerika Latin dan negara-negara di Laut Pasifik,” ujar Kepala Badan Geologi, Muhammad Wafid dalam Webinar Waspada Gempa Megathrust, Selasa (20/8/2024).

Wafid menjelaskan megathrust merupakan suatu istilah yang menggambarkan gempa bumi berukuran besar, kekuatan atau magnitudo-nya itu bisa sampai di atas delapan, yang terjadi di zona subduction, yang merupakan tempat pertemuan antara lempeng benua dan lempeng samudera.

Pertemuan tersebut membentuk zona subduction dengan kedalaman penunjaman hingga mencapai lebih dari 600 km.

“Sumber gempa bumi megathrust, apabila kedalaman kurang dari 50 km. Sedangkan kalau lebih dari 50 km yang terjadi, itu sering disebut sebagai intra slab,” katanya.

Wafid mengatakan, isu tentang gempa bumi megathrust dan potensi terjadinya tsunami yang saat ini muncul, sebetulnya telah muncul beberapa kali, antara lain 2004, 2018, 2022, dan terakhir tahun ini 2024, yang cukup masif di masyarakat.

“Dan juga banyak sekali yang menanyakan hal itu baik dari kalangan geologis sendiri atau ilmu kebumian sendiri maupun masyarakat awam, bahkan para remaja pun juga tertarik dengan isu-isu ini,” katanya.

Zona megathrust di Indonesia, membentang mulai dari barat Pulau Sumatra, kemudian selatan Jawa hingga Bali dan Nusa Tenggara, kemudian di Laut Banda, utara Papua, utara Sulawesi, timur Sulawesi utara dan barat Halmahera serta timur Laut Halmahera.

“Zona megathrust yang membentang di barat Pulau Sumatra, selatan Jawa hingga Bali dan Nusa Tenggara, lebih dikenal sebagai busur Sunda dan berdasarkan catatan badan geologi selama tahun 2022 hingga 2024 telah terjadi beberapa kejadian gempa bumi di selatan Jawa yang berkaitan dengan aktivitas pada zona penunjaman megathrust maupun intraslab,” tuturnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Continue copy, click home