CYBERSULUT.NET – Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kabupaten Minahasa Utara (Minut) dibawah kepimpinan Bupati Joune Ganda dan Wakil Bupati Kevin Lotulung, mengalami peningkatan menjadi kategori baik dengan nilai 2,68. Dimana pada tahun 2022, indeks prestasi Kabupaten Minut berada dalam kategori Kurang dengan nilai 1,51.
Peningkatan indeks prestasi Kabupaten Minut tersebut, ditegaskan langsung dan resmi melalui SK MenPAN-RB Nomor 13 tahun 2024, Jumat (12/01/24).
Capaian ini menunjukkan komitmen Pemerintah Kabupaten Minut dalam melaksanakan penyelenggaraan pemerintahan, yang efektif dan efisien dengan memanfaatkan teknologi informasi. Dengan adanya sistem berbasis elektronik, pemerintah dapat memberikan pelayanan yang lebih baik dan akuntabel kepada masyarakat.
Adapun sistem elektronik yang telah diterapkan pemerintah Kabupaten Minut diantaranya e-absensi, SIKM, e-arsip, e-planning, e-Kinerja e-budgeting, OSS (Online Single Submission), Siskeudes, Siswaskeudes, Srikandi (Sistem Informasi Kearsipan Dinamis), JIDH (Jaringan Informasi dan Dokumentasi Hukum), aplimkasi BPHTB (Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan), LPSE, dan aplikasi pendataan COVID-19.
Diketahui, Digitalisasi birokrasi dan administrasi pemerintahan melalui SPBE dianggap mampu meningkatkan transparansi dan performa kerja administrasi di lembaga pemerintah. SPBE dinilai juga sebagai upaya untuk memberantas korupsi, meningkatkan transparansi, dan meningkatkan performa di mata investor. Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara telah berhasil meningkatkan Indeks SPBE dari kategori Kurang menjadi kategori Baik.
Pemerintah melalui Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) menargetkan pada tahun 2024, Indeks SPBE Nasional sudah berada pada kategori baik. Interoperabilitas atau kesesuaian operasional antarsistem digital menjadi fokus dalam pengembangan SPBE. Interoperabilitas ini bertujuan untuk mengurangi rantai birokrasi, mempercepat pengambilan keputusan, dan memberikan layanan yang lebih baik kepada rakyat. Namun, tantangan yang harus dihadapi dalam implementasi SPBE meliputi masalah keamanan data, infrastruktur teknologi yang memadai, dan pendidikan masyarakat dalam penggunaan teknologi tersebut.
REDAKSI