Mareyke Alelo Geram Ada Oknum Alumni & Mahasiswa Polimdo Yang Berpola Pikir Intimidasi dan Kekerasan

Direktur Politeknik Negeri Manado, Mareyke Alelo didampingi Koordinator Humas Polimdo, Stevie Kaligis

CYBERSULUT.NET – Menyikapi adanya dugaan tindakan kekerasan terhadap salah satu mahasiswa baru Politeknik Negeri Manado (Polimdo).

Direktur Polimdo, Mareyke Alelo geram masih ada pola pemikiran lama yang bersifat intimidasi hingga kekerasan di kampus yang dipimpinnya tersebut.

Menurut Alelo, sejak tahun 2021 Polimdo telah melakukan transformasi dan restrukturisasi melalui program merdeka belajar, kampus merdeka.

“Namun mahasiswa sudah puluhan tahun terbiasa dengan pola organisasi lama, ketika ada perubahan terjadi resistensi. Pola penerimaan mahasiswa baru termasuk di dalamnya melakukan intimidasi, bentakan tidak boleh lagi dilakukan, karena yang kita terima ini manusia,” ujar Mareyke Alelo dalam jumpa pers, Selasa (08/08/2023) di ruang kerjanya.

Lanjut Alelo, Polimdo juga merupakan perguruan tinggi pertama di Sulawesi Utara yang ada Standard Opersional Prosedur (SOP) pencegahan dan penanganan kekerasan seksual (PPKS).

“Kita punya satgas PPKS dan serius menindaklanjuti setiap laporan mahasiswa dan masyarakat yang berhubungan dengan dugaan kekerasan seksual yang dilakukan civitas akademika dan sudah ada yang diproses. Jadi sejak tahun 2021 pola penerimaan mahasiswa baru tidak boleh lagi ada intimidasi,” tutur Alelo.

Ditegaskan Alelo, kekerasan terhadap mahasiswa tidak boleh lagi terjadi di Politeknik Negeri Manado.

“Hal ini harus diseriusi, jangan sampai menjadi penebar horor meskipun ini terjadi di luar kampus,” tegas Alelo.

Alelo juga mengecam ada oknum alumni Polimdo termasuk mahasiswa senior yang masih berpola pikir intimidasi hingga kekerasan.

“Alumni itu harusnya memproteksi dan menjadi mentor, kalau mereka melakukan intimidasi maupun kekerasan, jadi mereka tidak layak disebut alumni,” tukas Alelo.

Diketahui, Jumat tanggal 4 Agustus 2023 sekira pukul 12:00 WITA, Wakil Direktur bidang kemahasiswaan Politeknik Negeri Manado, mendapatkan laporan dari orang tua mahasiswa baru yang bernama Ramoy Timotius Rondo Jurusan Teknik Elektro, Program studi Informatika.

Dimana informasi yang diterima lewat laporan dari orang tua mahasiswa baru tersebut, bahwa yang bersangkutan tidak bisa dihubungi lewat via HP. Menerima laporan tersebut pihak Polimdo pun segera mencari tahu keberadaan mahasiswa tersebut lewat berbagai sumber dan belum mendapatkan infomasi yang jelas.

Akan tetapi pada hari yang sama pada pukul 18:00 WITA, pihak Polimdo memperoleh informasi dari pihak keluarga, ternyata yang bersangkutan telah menjadi korban kekerasan secara fisik dari mahasiswa senior di tempat kost mahasiswa baru tersebut.

Menerima informasi tersebut pihak Polimdo pun langsung menyarankan saran kepada keluarga untuk segera melakukan visum et repertum di RS. Bhayangkara Manado dan segera menindaklanjuti membuat laporan ke pihak Kepolisian.

 

Christy Lompoliuw

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

error: Continue copy, click home